Jumat, 21 Oktober 2016

sinopsis the most terrifying ride you'll ever take tebaru

” The most terrifying ride you’ll ever take “
Melihat judul dan tagline diatas mungkin membuat anda akan berpikir 1000 kali sebelum berani memutuskan untuk menaiki salah satu kereta api bawah tanah yang saban tengah malam ditumpangi oleh pelanggan setianya,  sosok misterius berperawakan tinggi besar, berparas angker yang bekerja sebagai tukang potong daging alias buthcer,  Mahogany (Vinnie Jones), kecuali jika anda memang super nekat dan sangat penasaran seperti teman kita satu ini, Leon (Bradley Cooper), fotografer yang  terobsesi untuk menyelidiki apa yang dilakukan Mahogany setiap malamnya di kereta api tersebut.Masalahnya, Leon tidak pernah mengira  bahwa orang yang dibuntutinya itu ternyata menyimpan sebuah rahasia mengerikan. Mahogany tidak hanya piawai memotong daging hewan namun juga tangkas menyembelih manusia, para penumpang malang yang kebetulan menaiki kereta api tersebut bersamanya. Ya, Leon seharusnya mendengarkan peringatan Maya Maya (Leslie Bibb), tunangannya untuk berhenti melakukan kegiatan berbahaya tersebut, namun sepertinya sudah terlambat buat Leon untuk mundur dari mimpi terburuknya itu.
The Midnight Meat Train, horror slasher yang kisahnya di adaptasi dari cerita pendek klasik milik salah satu raja horror dunia, Clive Barker ini rupanya mampu berbicara di atas ekpektasi saya sebelumnya.  Film yang dikomandani oleh sutradara Jepang, Ryuhei Kitamura ini tidak mau terjebak dalam formula slasher konvensional kebanyakan yang hanya tampil perkasa di awal namun melempen di pada ujungnya, sebaliknya kemampuan Kitamura mengasah tajam setiap momen didalamnya  mampu menjauhkan The Midnight Meat Train dari kesan tumpul dan membosankan. Ya, harus saya akui naskah yang ditulis Jeff Buhler tidak tergolong istimewa. Bahkan beberapa lubang kecil disana sini juga  menghiasi film yang  produksi dan perederannya ditangani oleh Lionsgate ini. Mungkin yang menarik  disini adalah ketika Buhler mampu menyembunyikan rapat-rapat misteri tentang motif sang‘Subway Butcher’, Mahogany membantai korban-korbannya. Yup, sebelum 10 menit akhir para penontonnya benar-benar dipaksa duduk manis menunggu terkuaknya misteri tersebut, walaupun pada akhirnya jawaban yang diberikan mungkin tidak terlalu mengejutkan atau tidak akan memuaskan semua penontonnya, namun bagi saya endingnya sudah bisa dibilang cukup menjawab.
Seperti yang sudah saya singgung diatas bahwa Kitamura lah yang berjasa membuat kekurangan pada plotnya menjadi sedikit tertutupi. Sepanjang 100 menit film berjalan semua momen menegangkan berhasil dieksekusinya dengan sangat baik dan konsisten, tanpa terlalu banyak basa basi, membuat aroma mengerikan dan menegangkan begitu kentalnya tercium di udara, dan yang terpenting adalah bagaimana banyaknya adegan-adegan bermuatan kekerasan dan kesadisan tingkat tinggi tersaji dengan begitu frontalnya. Ya, bagi anda penggemar slahser berdarah, bersiaplah dimanjakan dengan rangkaian festival brutal penuh darah, dan saya terbilang cukup beruntung karena bisa menyaksikan momen-momen ‘sakit’ tersebut tanpa sensor sedikitpun. Lihat saja bagaimana si tukang jagal Mahogany dengan martil  pelunak dagingnya menghajar kepala korbanya, sampai-sampai kedua bola matanya terlepas, atau disaat ia menghantam salah satu korban wanitanya sampai kepalanya terlepas dari tubuhnya kemudian ‘membersihkan’ tubuh mereka  sebelum berkahir di kait gantungan layaknya sapi potong.
Kitamura wajib berterima kasih pada Vinnie Jones yang didapuk memerankan Mahogany, the buthcer. Ya, Dengan bermodalkan tubuhnya yang tinggi besar, wajah sangar dan tatapan mata membunuh, aktor ‘raksasa’ asal Inggris ini memang pilihan paling tepat untuk membawakan karakter si tukang jagal manusia, apalagi ia tidak usah sampai bersusah payah untuk menghafalkan dialog karena faktanya hanya tiga kata yang keluar dari mulut Jones selama film berlangsung, itupun di 5 menit terakhir.
The Midnight Meat Train kenyataannya memang termasuk horror flop dalam peredarannya, hanya memperoleh 3 juta Dollar dalam peredaranya tentu tidak mampu menunutup budgetnya yang sudah menghabiskan 15 juta Dollar. Namun bagaimanapun The Midnight Meat Train jelas bukan horror yang buruk. Bukan hanya saya yang berpendapat demikian, bahkanRotten Tomatoes pun memberikan rating 70% kepadanya. Sebuah rating yang terbilang bagus untuk ukuran horror seperti ini, menjadikan The Midnight Meat Train berpotensi besar untuk mendapatkan predikat cult horror di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar